Review Sebelum Iblis Menjemput (2018) : Menyeramkan, Biadab, Bangsat Dan Tak Kenal Ampun


Sutradara : Timo Tjahjanto

Penulis Skenario : Timo Tjahjanto

Pemain : Chelsea Islan, Pevita Pearce, Samo Rafael, Karina Suwandi, Ray Sahetapy, Ruth Marini, Hadijah Shahab, Clara Bernadeth, Kinaryosih

Genre : Horror





Jadi, setelah penonton dibuat melongo dengan betapa baiknya film horror buatan Azhar Kinoi Lubis "Kafir" yang tayang awal Agustus lalu, kini penikmat film horror lokal sedang merayakan kembalinya orang dibalik kebiadaban film "Rumah Dara" yang sudah melanglang buana dan diagung-agungkan oleh horrorfreak luar. Ketika dua film horror lokal dengan kualitas jempolan (yang umumnya punya kualitas pas-pas-an) dirilis diwaktu yang berdekatan, mana yang akan menyabet gelar paling menyeramkan tahun ini?


"Sebelum Iblis Menjemput", ditulis dan disutradarai oleh Timo Tjahjanto, yang dahulunya membuat film pendek "Dara" bersama Kimo Stamboel yang kemudian dibuatkan film panjangnya, juga menyutradari beberapa film pendek biadab lainnya yang tergabung dalam omnibus horror skala internasional, "V/H/S 2" dan "The ABCs of Death", kembali masuk ke dalam dunia yang begitu Ia cintai untuk memberikan tamparan kepada setiap pembuat film horror yang selalu produktif merilis para dedemit, setan dan iblis tiap bulan di bioskop, Lo boleh terjebak dalam aliran keklisean yang ada, namun Lo harus inget penonton juga ingin keklisean tersebut diupgrade ketingkat yang lebih tinggi.


"Rumah Dara" pun tidak luput dari keklisean, film yang punya judul asing "Macabre" ini punya plot dangkal yang sudah ratusan kali didaur ulang oleh para pembuat film di berbagai belahan dunia, namun hal itu tidak lantas membuat "Rumah Dara" berjalan biasa saja, ada sebuah keberanian disana yang menjadikan "Rumah Dara" sebagai tontonan film horror lokal berkualitas dan berbeda tentunya.




Hal yang paling Gue benci ketika menonton film horror lokal adalah ketidak sabaran sang sutradara dalam menakut-nakuti penonton, atmosfirnya saja belum dapat, jump scarenya sudah banyak yang ditebar, banyak yang tidak berhasil namun ada juga yang membuat Gue kaget seketika, tapi apakah Gue bakal keluar bioskop sambil garuk-garuk kepala kesetanan hanya karena disuapi penampakan dedemit dengan sound menggelegar yang hanya timbulkan efek kejut sesaat seperti itu? Tentu jawabannya tidak.


Lalu apakah "Sebelum Iblis Menjemput" melakukannya? Sejak awal "Sebelum Iblis Menjemput" ini memang tidak malu-malu untuk pamer dedemitnya, muncul dengan frekuensi yang sebetulnya tidak Gue harapkan, namun beruntunglah Gue, sebelum si dedemit menampakan jari jemarinya yang lentik itu, jauh di sebuah Villa yang berada di Puncak, Lesmana (Ray Sahetapy) kedatangan tamu yang sudah ia tunggu dengan rasa harap-harap cemas, tamu yang kemudian kita ketahui sebagai Pendeta Ilmu Hitam (Ruth Marini) itu melakukan ritual tak biasa di gudang bawah tanah yang seketika membuat bulu kuduk langsung berdiri. Ternyata judul film ini memang tak bohong, pikir Gue. Sebelum iblisnya menjemput saja sudah seram apalagi pas si iblisnya menjemput, pikiran ini memang sudah dihantui sejak lama ketika mendengar bahwa Timo bakal membuat sebuah film horror dengan embel-embel "Iblis" pada judulnya, harapan Gue ya film ini harus seram.
Namun apa daya ternyata Timo juga tidak sabaran dalam menampakan dedemit yang diperankan dengan begitu apik oleh Ruth Marini ini, walaupun tidak sekejam penampakan dedemit dalam film Jailangkung 2 namun penampakan "Sebelum Iblis Menjemput" sejujurnya telah mengusik atmosfir yang sudah Gue dapatkan diawal.
Beruntung, penampakan-penanpakan yang sudah Timo munculkan diawal ternyata hanya sebagai kedok bahwa "Sebelum Iblis Menjemput" bukan hanya akan pamer setan-setan-an saja, namun juga akan mengubah haluan menjadi tontonan biadab seperti yang sudah pernah Ia buat sebelumnya. Penampakan yang selanjutnya Gue sadari bukan hanya sekedar untuk membuat bulu kuduk berdiri tapi juga mampu menebar tensi tinggi yang berimbang baik dengan terror lain yang Timo tebar.



Mengerikannya lagi opening "Sebelum Iblis Menjemput" yang "setan" banget itu diiringi oleh scoring yang membuat hati ini menjadi tidak tenang dan timbulkan suasana yang sangat mencekam, Timo berhasil membangun aura jahat yang tidak akan lepas hingga filmnya selesai, balutan atmosfir creepy yang dihadirkan tetap terjaga stabil dan makin menajak sampai ke pertengahan film hingga akhirnya Ia membuat sebuah penghormatan untuk franchise "The Evil Dead", bagi sebagian orang yang menganggap "Sebelum Iblis Menjemput" menjiplak mentah-mentah "The Evil Dead", sini berantem sama Gue.




"Sebelum Iblis Menjemput" memang tampak tak terlihat original, namun lagi-lagi Timo bukan orang yang hanya memakai keklisean itu secara biasa saja. Gue sebenarnya tidak siap untuk hal ini, ketika Gue menganggap "Sebelum Iblis Menjemput" hanya sebagai tontonan horror supernatural biasa yang cuman pamer penampakan setan semata, Timo kemudian mengarahkan pukulan keras ke arah kepala hingga Gue kleyengan dan tak sadarkan diri melihat apa yang telah terjadi, mengubah sosok Karina Suwandi yang sudah tampil gila itu menjadi lebih buas dan gila lagi, melompat-lompat kegirangan bagai haus akan darah.


Penampakan yang terkesan tergesa-gesa diawal tersebut setidaknya dibarengi usaha Timo untuk tetap menjaga tensi yang kemudian terus dinaikkan ke level gila-gilaan sesudah Karina Suwandi dirubah menjadi sosok dedemit ala deadties-nya "The Evil Dead".
"Sebelum Iblis Menjemput" kemudian tidak akan membuat penonton lengah, bahkan untuk sekedar menarik nafas saja susah. Tensi yang dihadirkan terus menanjak hingga ke puncak dan membuat badan ini seketika lemas tak berdaya, pada titik ini Gue bisa memaafkan Timo akan ketidak sabarannya dalam menampakan dedemit yang mengganggu keluarga Lesmana diawal, toh pada akhirnya film ini sukses membuat Gue merasa tidak nyaman, merinding, ketakutan dan gelisah tak karuan pada nasib anak-anak Lesmana, yang diperankan secara maksimal oleh Chelsea Islan, Pevita Pearce, Samo Rafael dan si kecil Hadijah.




Dengan dibuatnya "Sebelum Iblis Menjemput", Timo kembali membuktikan bahwa Ia adalah salah satu orang sinting dari negeri kita yang bisa memberikan santapan lezat bagi para penikmat horror lokal, bukan hanya sekedar umbar jump scare dan penampakan setan, tetapi mampu terus menggenjot penonton dengan berbagai adegan pemacu adrenalin yang membuat Gue terus-terusan mengeluarkan perkataan sumpah serapah, anj*ng Gue suka banget!
Film bagus macam "Sebelum Iblis Menjemput" itu sangat wajib untuk ditonton dan tak cukup hanya dijemput satu kali ke bioskop, keberanian Timo dalam menampilkan sesuatu yang berbeda (dan tak terduga) dalam perindustrian film horror lokal patut diapresiasi setinggi-tingginya.
"Sebelum Iblis Menjemput" adalah film yang sangat menyiksa batin dan jiwa raga; menyeramkan, biadab, bangsat, tak kenal ampun dan layak dinobatkan sebagai salah satu film horror lokal terbaik yang pernah dibuat. Hey, Timo! Gue tunggu film Lo selanjutnya! Horror lives!



Rate : 4/5

Comments

  1. Bikin penasaran setelah liat review dari elu..

    ReplyDelete
    Replies
    1. A must watch, harusnya nyesel sih kalo gak nonton, kapan lagi coba bisa liat film horror lokal yang kaya gini lagi

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Eden Lake (2008)

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj