Review Monstrum (Moolgwoe) (2018) : Wabah Penyakit, Monster Dan Perebutan Tahta Dinasti Joseon Yang Penuh Misteri


Sutradara : Huh Jongho

Penulis Skenario : Huh Jongho

Pemain : Kim Myung Min, Kim In Kwon, Lee Hyeri, Choi Woosik, Park Heesoon, Park Sungwoon, Lee Kyoung Young

Genre : Horror, Action, Drama, Comedy, Period





Beri Gue pertanyaan film horror berbahasa asing terfavorit, maka sinema asal Korea Selatan akan menjadi salah satu jawabannya. Buat Gue, Korea Selatan adalah surga bagi orang-orang yang ingin mencari tontonan terbaik yang bukan hanya menghibur namun sarat akan pesan dan tentunya kesan yang dihadirkan selama tontonan berlangsung. Bukan Korea namanya jika tidak membuat penontonnya bercucuran air mata, hampir setiap genre yang dihadirkan baik itu action, komedi, thriller, horror selalu mempunyai momen yang mengundang penonton untuk mengeluarkan air mata, momen dimana hati penonton dicuri hingga tidak bisa melupakan filmnya, sesimpel apapun filmnya, buat Gue pribadi kesan yang dihadirkan pasti terasa berbeda, selalu membekas dan sulit untuk dilupakan. Para pendongeng dari negeri Ginseng itu memang pandai dalam mengolah cerita, tidak semua memang, Gue membenci film horror Korea berjudul "Goyangi : Jukeumeul Boneun Du Gaeui Nun" yang dibintangi aktris Park Minyoung, seingat Gue itu satu-satunya film Korea yang Gue benci, disamping itu Gue memang mengagumi film-film asal Korea Selatan, dari yang tangis-tangisan di "Miracle in Cell No. 7" sampai yang berdarah-darah brutal macam "I Saw The Devil" dan "Bedevilled". Satu lagi film asal Korea Selatan yang patut ditonton tahun ini oleh para penikmat film popcorn, film period terbaru arahan Huh Jongho ini akan membuat jantung penonton berdebar kencang, tertawa dan menangis dalam waktu yang bersamaan.




Pada tahun 1527 di Dinasti Joseon, terjadi kekacauan massa ditengah kekuasaan Raja Jungjong (Park Heesoon), rumor menyebutkan ada sesuatu yang disebut sebagai Monstrum berkeliaran disekitar Gunung Inwangsan hingga menyebabkan ketidakstabilan di pusat kota Hanyang karena rakyat mulai merasa takut akan sosok makhluk yang tidak diketahui pasti itu, terlebih Monstrum yang digambarkan sebagai binatang buas ini telah menyebarkan penyakit menular hingga menyebabkan pembantaian masal bagi mereka yang terinfeksi. Raja menganggap ini adalah sebuah ilusi yang diciptakan oleh orang-orang yang ingin merebut tahta kerajaannya, namun para Perdana Menteri meyakinkan Raja bahwa Monstrum itu benar-benar nyata dan bila dibiarkan begitu saja, kehancuran Dinasti Joseon mungkin ada di depan mata. Kemudian, demi mengusut kasus Monstrum yang tengah beredar, Raja memberi perintah kepada mantan jendral militer Yun Kyum (Kim Myung Min) untuk menyelidiki sosok Monstrum, apakah binatang buas penyebar wabah penyakit itu memang benar adanya atau semata hanya taktik kudeta dalam perebutan tahta? Bersama orang kepercayaannya, Sung Han (Kim In Kwon), anaknya Myung (Lee Hyeri) dan Perwira Hur (Choi Woosik), mereka bertempat harus mencari kebenaran tentang Monstrum.





Jika Kalian menonton filmnya, pada 30 menit pertama Kalian mungkin akan bertanya-tanya apakah ini adalah sebuah film monster? Terkaan-terkaan seperti ini memang bersifat wajar, sebenarnya tanpa memikirkan teka-teki yang filmnya hadirkan diawal, film yang mempunyai judul asli "Moolgwoe" ini sudah beber-beberan sejak proses pra produksinya, materi poster dan trailer juga kembali menekankan bahwa ini adalah sebuah film monster.
Bayangkan saja jika memang dari awal Jongho dan produser Taewon tidak mempromosikan film ini sebagai film monster, jawaban atas teka teki di paruh awal mungkin akan menjadi sebuah shock factor yang membuat penonton melongo beberapa menit saking kagetnya, hal yang juga telah dilakukan oleh Pascal Laugier lewat "Incident In a Ghostland" beberapa waktu lalu dengan melempar twist gokilnya dipertengahan. Namun, uang tetaplah uang, cara yang dilakukan pihak studio terhadap "Monstrum" memang semata-mata untuk menarik perhatian banyak penonton dengan menjanjikan film monster Korea terbaik sejak "The Host". Jadi, jangan salahkan bila Jongho yang juga merangkap dibagian penulisan skenario ini mengulur waktu dengan menyajikan sederet misteri yang sebetulnya mudah untuk ditebak. Pandainya, Jongho dengan cekatan mengatur tensi yang membuat penonton tetap betah menangkap segala permasalahan yang "Monstrum" hadirkan walaupun pada akhirnya sudah tahu akan pergi kemana si misterinya ini.
Namun bukan hanya untuk membangun tensi semata, misteri yang dibuat Jongho juga berfungsi sebagai pembangunan subplot yang nantinya akan berjalan dengan baik dalam babak kedua. Dalam babak ini, kita kemudian akan diperkenalkan dengan bintang utama filmnya, sosok yang disebut sebagai Monstrum itu sendiri. Meski bukan film Korea pertama yang mencoba untuk out of the box dengan menyuguhkan sebuah film monster, "Monstrum" sejatinya adalah film monster Korea pertama yang bersetting pada masa Dinasti Joseon, dimana ini adalah sebuah poin yang menarik. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah film ini berdasarkan kisah nyata?, "Monstrum" sendiri adalah sebuah "hibridisasi" antara lembaran sejarah dan imajinasi duo Jongho dan Taewon, menghasilkan sebuah kisah perebutan tahta kerajaan yang dibalut dengan misteri tentang monster penyebar wabah penyakit mematikan. Cerita yang diambil dari catatan sejarah Dinasti Joseon ini mengatakan bahwa Raja Jungjong memilih untuk berpindah dari istana selama beberapa tahun dikarenakan ada "sesuatu yang mengerikan", tidak jelas karakterisasi "sesuatu yang mengerikan" ini karena bisa ditafsirkan dengan berbagai hal baik itu benda ataupun sebuah peristiwa, yang jelas, hal inilah yang kemudian menginspirasi sang produser untuk membuat "Monstrum", dimana "sesuatu yang mengerikan" itu digambarkan menjadi sesosok monster raksasa.




Demi menyuguhkan film yang membekas, tampilan monsternya kemudian menjadi senjata utama apakah film ini bisa tampil menyeramkan dan bisa tetap diingat layaknya film monster pendahulunya, "The Host". Bukan hanya tampilan monsternya saja yang terlihat mengerikan, Jongho mampu membuat sosok monster ini bekerja dengan baik sebagai mesin pembunuh yang tiada henti mengejar dan mencabik-cabik mangsanya, menakut-nakuti penonton dengan tensi yang begitu mendebarkan, sebuah tontonan penuh ketegangan dari awal hingga akhir, belum lagi tambahan adegan laga bacok-bacokan berdarah yang disajikan sebagai pelengkap kesadisan filmnya menambah keasyikan tersendiri ketika menonton film monster yang satu ini.
Dalam bagian komedi, Kim In Kwon dan Hyeri Girl's Day berperan penting dalam pembangunan mood demi menggiring penonton supaya lebih menyukai filmnya. Bukan hanya sekedar mengumbar intensitas ketegangan semata, "Monstrum" juga ditujukan sebagai sebuah kisah yang bisa dinikmati dengan santai, bahkan selipan kisah romansa yang terjadi antara Myung dan Perwira Hur sama sekali tidak mengurangi esensi filmnya.

"Monstrum" bukan hanya bisa didefinisikan sebagai film monster mengerikan yang hanya tampilkan adegan-adegan mendebarkan semata, namun juga bisa menghibur penonton diwaktu yang bersamaan berkat penceritaan dan setting yang tak biasa, walaupun endingnya agak mengecewakan (rasanya air mata Gue terbuang sia-sia) tetap tidak bisa mematahkan fakta bahwa "Monstrum" adalah sebuah film yang menyenangkan, kombinasi action-horror-drama-komedi yang berhasil! Lebih asyik dari pada alien pemburu yang turun ke muka bumi seminggu yang lalu.


Rate : 3,5/5

Comments

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj

Review He's Out There (2018) : Slasher Pasaran Penuh Adegan Mendebarkan