Review Sisterhood (Gwat Mui) (2016) — We Are One Film Festival 2020

Sutradara : Tracy Choi

Penulis Skenario : Au Kin-yee

Pemain : Gigi Leung, Fish Liew, Jennifer Yu, Lee Lee-zen, Stephanie Che, Teresa Mak, Panther Chan, Eliz Lao

Genre : Drama





Bioskop tutup, film-film tertunda, dan festival dibatalkan. Dalam kondisi pandemi yang terus berkepanjangan ini Tribeca Enterprises selaku penyelenggara Tribeca Film Festival bekerja sama dengan platform raksasa YouTube mengadakan festival film virtual We Are One yang bisa Kita nikmati sambil menyantap sepotong roti dan secangkir kopi di atas tempat tidur yang cozy. Lebih dari 100 film dan program dari 21 film festival kenamaan dunia termasuk Annecy, Berlin, Cannes hingga Sundance bersatu menyuguhkan pengalaman berbeda menonton dari rumah.




"Sisterhood" (Gwat Mui) yang merupakan line-up dari International Film Festival & Awards Macau yang pertama menyuguhkan kisah pahit manis persahabatan 4 wanita muda yang bekerja sebagai tukang pijat di era 90-an Macau. Dalam umurnya yang hampir menginjak kepala empat, Sei (Gigi Leung) masih dihantui memori masa muda yang pernah Ia lewati di Macau, trauma yang mengendap dalam kepalanya itu telah membuat hidup Sei berubah sedikit agak kacau meski memiliki kehidupan yang bisa dibilang menjadi dambaan setiap wanita ; memiliki suami yang menyayangi dirinya setulus hati. Sei hidup bersama Chung (Lee Lee-zen), seorang pria yang telah Ia nikahi selama 15 tahun. Singkat cerita Chung merupakan pelanggan pijat semasa Sei bekerja di Macau. Suatu hari Sei mendapat kabar bahwa teman dekat semasa ia bekerja sebagai tukang pijat, Ling (diperankan dengan baik oleh aktris debutan Jennifer Yu) meninggal dunia, kembalinya Sei ke Macau membuka kembali lembaran kenangan yang telah Ia lewati, dari tukang roti pinggir jalan yang sering Mereka beli hingga hunian yang dulu Mereka tempati.




Film panjang debutan sutradara Tracy Choi ini, layaknya projek-projek besutan sebelumnya masih mengedepankan tema gender dan feminisme yang masih menjadi hal tabu dibeberapa tempat. Meski tema yang dimiliki oleh "Sisterhood" ini adalah ikatan perasaan antara dua karakter wanita utamanya, namun sepanjang durasi Choi tak pernah sedikitpun menyentuh titik utama yang sering kali dibawakan oleh film melodrama jenis ini pada umumnya ; cinta dan hubungan yang lebih intim. Cinta itu buta dan tak ada batasnya, mungkin itulah yang lebih ingin Choi lebih gali dari ikatan dua wanita ini.

Menceritakan kisahnya lewat alur maju mundur, dimana dua timeline ini terasa begitu kontras, kehidupan muda 4 wanita yang digambarkan begitu ceria, menyenangkan walaupun tak punya uang, tetap hangat walaupun sedang tertimpa masalah berbeda dengan kehidupan yang sedang Mereka jalani dimasa sekarang. Adegan flashback yang 'lebih terang' inilah yang kemudian membuat Saya duduk betah menikmati alur "Sisterhood" yang terbilang cukup rapi. Hubungan teman kerja yang terjalin antara Sei muda (Fish Liew, disini terlihat mirip Yaebin 'Hinapia') dengan Ling, lambat laun merambat ke arah yang lebih dalam ketika Mereka berdua tinggal dalam satu atap dan berkomitmen membangun sebuah keluarga. Tracy Choi mampu membuat dua suasana berbeda yang membuat Saya terpana melihat kesederhanaan yang dibawakannya, setiap adegan kilas balik penuh keceriaan dan kenangan terasa begitu personal. Tak perlu adegan drama yang berlebihan untuk membuat Saya luluh, "Sisterhood" mampu menyentuh hati lewat konfliknya yang dipaparkan secara bertahap, sederhana namun tetap berkesan.




Meski ikatan antara Sei dan teman-temannya versi dewasa terasa lebih dipaksakan dan tidak berjalan natural, chemistry yang dihasilkan oleh keempat pemain versi mudanya mampu menutupi itu semua, terutama untuk Fish Liew dan Jennifer Yu yang mampu memberikan perasaan hangat ketika Mereka tampil bersama dalam satu adegan. "Sisterhood", layaknya judulnya memang lebih menekankan tali persahabatan yang kuat, kental dengan rasa sayang antar satu dengan yang lainnya, walaupun isu yang dibawakan bertema LGBT, "Sisterhood" tak terasa seperti film percintaan antar dua sejoli, film ini lebih dari sekedar hubungan antara dua wanita yang sedang dimabuk cinta, "Sisterhood" adalah film tentang rasa nyaman dan kasih sayang, menyentuh penuh rasa hangat.



Rate : 3,5/5

Comments

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj

Review He's Out There (2018) : Slasher Pasaran Penuh Adegan Mendebarkan