Review Halloween (2018) : Lembaran Baru Tragedi The Babysitter Murders

Sutradara : David Gordon Green

Penulis Skenario : David Gordon Green, Jeff Fradley, Danny McBride

Pemain : Jamie Lee Curtis, Judy Greer, Andi Matichak, Will Patton, Haluk Bilginer, Rhian Rees, Jefferson Hall, Virginia Gardner

Genre : Horror





Pada malam Halloween 1978, dunia menjadi saksi atas lahirnya salah satu villain horror paling ikonik, paling ditakuti, dan paling diagung-agungkan oleh para penggila film horror masa kini. Malam dimana babysitter Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) mengalami hal paling mengerikan semasa hidupnya, malam dimana Dia datang kembali ke rumah, malam dimana Michael Myers membunuh 3 orang remaja, malam dimana nama John Carpenter mulai dikenal khalayak luas sebagai master of horror, malam dimana "Halloween" buatannya menjadi salah satu film horror terbaik sepanjang masa. Tanpa mengurangi rasa hormat, "Halloween" yang secara teknis berbudget rendah, mampu meraup pundi-pundi dollar yang tak sedikit jumlahnya, tak heran pula bila pada akhirnya "Halloween" tumbuh menjadi sebuah franchise dan melahirkan banyak sekuel dan remake, termasuk sekuel terbaru racikan David Gordon Green, Jeff Fradley, komedian Danny McBride, produser "Insidious" Jason Blum serta Malek Akkad yang mencoba kembali melepaskan Michael Myers dari tempat peristirahatannya, mencoba kembali membiarkan Michael Myers membawa pisau dapur pada malam Halloween dan masuk ke dalam setiap rumah yang Ia lewati, menusuk bagian punggung korbannya dan merobek kulitnya hingga darah bercucuran menyentuh lantai.

40 tahun telah berlalu, tragedi pembunuhan babysitter terus berlanjut, setelah serentetan sekuel (yang katanya) tidak bisa menyamai kualitas film pertamanya, juga remake dan sekuel dari remake buatan Rob Zombie yang dirilis pada tahun 2007 dan 2009 silam, apakah kemunculan karakter Michael Myers dalam 9 tahun terakhir ini pantas untuk dinantikan?




"Halloween", kisah awal dimana Michael Myers membunuh kakak kandungnya sendiri pada malam Halloween 1963, menyisakan pertanyaan besar, dorongan apa yang melandasi pikiran bocah berusia 6 tahun hingga Ia tega membunuh kakaknya sendiri menggunakan sebuah pisau dapur? (gagasan yang kemudian RZ lakukan dalam remakenya), Kejadian itu kemudian membuat Michael tumbuh menjadi sosok monster pembunuh tiada ampun, tanpa motif dan penuh misteri. Saya bukanlah penggemar nomor wahid Michael Myers, Saya hanya pernah menonton film pertamanya saja (tolong jangan hitung dengan versinya RZ) dan itu sudah cukup membuktikan bahwa Michael Myers adalah salah satu antagonis paling memorable yang pernah ada dalam sejarah. Walapun bukan film slasher pertama, juga bukan film horror pertama dimana villain-nya menggunakan topeng serta senjata yang ikonik, film "Halloween" pertama yang disutradarai oleh John Carpenter ini diyakini sebagai awal mula merebaknya film slasher pada tahun 80-an dan disebut-sebut sebagai pencetus masa keemasan film slasher.

Tahun ini, Michael Myers kembali memakai topengnya lewat film "Halloween", tunggu... apakah ini sebuah produk daur ulang lagi? dengan menggunakan judul yang sama seperti film originalnya, "Halloween" versi Gordon Green ini bukanlah sebuah film remake, melainkan sebuah direct sequel bagi film pertamanya. Legenda tidak akan pernah mati dan selalu ada cara untuk membangkitkannya walaupun itu berarti harus menghalalkan segala macam cara, termasuk membangkitkan kembali karakter Laurie Strode yang telah tewas dalam film "Halloween : Resurrection". Ini bukanlah kali pertama, film "Halloween" kembali menghalalkan segala cara untuk bisa terus menghidupkan sang legenda, sebelumnya Michael Myers telah tewas terbakar dalam "Halloween 2", namun kembali diberi nyawa setelah "Halloween 3 : Season of the Witch" gagal mencapai kesuksesan, karakter Laurie Strode yang tewas dalam "Resurrection" sebelumnya juga telah diceritakan tewas dalam insiden kecelakaan di film "Halloween 4 : The Return of Michael Myers", dan kembali dibangkitkan dalam "Halloween H20 : 20 Years Later" sebagai sebuah timeline baru, mengabaikan segala kejadian yang telah terjadi dari sekuel sebelumnya dan kembali memulai kisahnya pasca kejadian dalam film "Halloween 2". Ini mungkin sedikit membingungkan, terlebih Saya sendiri belum pernah menonton sekuel-sekuel film "Halloween" yang punya beberapa timeline cerita ini, namun kabar baiknya adalah film "Halloween" teranyar yang ditulis oleh trio Gordon Green, Jeff Fradley dan Danny McBride ini akan kembali membuka lembaran baru untuk seri "Halloween", beruntunglah bagi orang seperti Saya yang hanya baru menonton film pertamanya saja, sekuel baru film "Halloween" yang juga berjudul "Halloween" (lol) ini kembali membangkitkan sosok Michael Myers setelah 40 tahun berada di balik jeruji Smith's Grove Sanitarium, mencoba kembali membiarkan Michael Myers berkeliaran di kota tempat tinggalnya, mengambil pisau dapur milik warga, dan mengincar Laurie Strode, babysitter yang berhasil lolos dari tikamannya 40 tahun silam. Film yang disutradarai oleh David Gordon Green ini akan mengabaikan segala peristiwa yang telah terjadi selama 3 dekade kebelakang, termasuk membuat fakta baru bahwa Laurie bukanlah saudara kandung Michael, juga membuatkan keluarga baru untuk Laurie, terdiri dari anaknya Karen (Judy Greer) dan cucunya Allyson (Andi Matichak)-dalam 2 timeline sebelumnya anak Laurie adalah Jamie Lloyd (film keempat, kelima, keenam) dan John Tate (H20)-mari Kita membuat ulasan ini agar lebih mudah untuk dimengerti, "H40" akan bercerita tentang kehidupan Laurie yang dipenuhi dengan rasa ketakutan setelah kejadian yang menimpanya pada malam Halloween 1978, membuatnya menjadi sosok wanita sekaligus Ibu yang berusaha mempersiapkan diri ketika malam itu kembali datang, rumahnya kini berada dipinggiran kota di dekat hutan, dipenuhi oleh persenjataan siap tembak, dilengkapi dengan cctv yang terpasang disetiap sudutnya, dikelilingi oleh pagar besi dan mempunyai sebuah bunker untuk bersembunyi. Kali ini ini Laurie mencoba menyelesaikan apa yang telah Michael perbuat pada malam kelam itu, jiwanya mungkin rapuh namun ambisi Laurie untuk membunuh Michael sangatlah besar. Pada malam Halloween 2018, Michael kembali berhasil meloloskan diri, menyebabkan kekacauan kota dan kembali mengincar nyawa Laurie, warga diselimuti rasa kegelisahan namun para fans The Shape menari-nari bahagia diatas kubangan darah segar! "H40" tahu betul apa yang diinginkan oleh para penggemar film "Halloween", bukan hanya memperlihatkan kekejaman Michael dalam mengeksekusi korbannya semata, Gordon Green dan kawan-kawan juga peduli akan penceritaan yang masuk akal, dan itulah alasan mengapa Laurie Strode lahir kembali.




Untuk membuat cerita baru dalam seri "Halloween" ini, Gordon Green memulai kisahnya lewat dua orang podcaster, Aaron (Jefferson Hall) dan Dana (Rhian Rees) yang ingin mengkaji lebih jauh kejadian yang terjadi pada tahun 1978 silam, usaha Aaron dan Dana tak membuahkan hasil yang memuaskan, hingga akhirnya Mereka berdua menemui Laurie, satu-satunya korban selamat dari tragedi The Babysitter Murders yang kini mengalami trauma mendalam atas kejadian yang menimpa dirinya, tanpa basa basi yang berlebihan, Gordon Green dengan cepat mengenalkan karakter-karakter baru yang menjadi pondasi kuat film ini, termasuk penjelasan soal kegagalan rumah tangga Laurie dan hubungannya yang berjalan kurang baik dengan anaknya Karen. Sebagai sebuah timeline baru dalam seri "Halloween", "H40" tidak terlalu membingungkan karena filmnya sendiri ingin berfokus terlebih dahulu pada sosok The Shape, Dia  berhasil melarikan diri dan kembali ke Haddonfield, masuk ke dalam rumah warga dan mengambil mainan tajam kesukaannya, kemudian Gordon Green tidak tanggung-tanggung memberikan beberapa tusukan termasuk adegan jedot-jedotan kepala yang membuat Saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. "H40" bukan hanya akan menyerang penonton lewat serentetan aksi stalking Michael Myers yang penuh dengan ketegangan seperti film pertamanya, namun juga memanjakan para pencinta film berdarah-darah lewat aksi brutal penuh kekerasan, Gordon Green yang sebelumnya tak pernah menggawangi film horror mampu membuktikan bahwa film terbaru Michael Myers ini bukan tampil hanya sebagai ajang pamer kesadisan saja, namun juga mampu memberikan penceritaan yang solid dengan tensi yang cukup stabil.

Gordon Green, layaknya John Carpenter juga hanya akan memperlihatkan Kita pada bentuk The Shape tanpa ada penyorotan pada wajahnya, sejak awal Kita hanya akan melihat bentuknya dari kejauhan, adapun adegan dimana Michael Myers harus tampil tanpa menggunakan topeng, Kita hanya akan diperlihatkan tubuhnya, kaki, tangan dan bagian kepala yang disorot secara cepat, dimana hal ini menjadikan sosok Michael Myers sendiri diselimuti oleh aura penuh misteri dan menimbulkan perasaan tak nyaman pada penonton yang melihatnya. "H40", walaupun pada paruh awal terasa seperti pengulangan atas film originalnya, ternyata bukan hanya asal mencomot berbagai elemen yang telah John Carpenter buat, lebih dari itu Gordon Green mampu membuat reka ulang adegan yang sebelumnya terjadi dalam film originalnya menjadi lebih sedap dipandang, menarik, sadis dan tiada ampun, bahkan Gordon Green juga sukses menyerang psikologis penonton lewat korban-korban Michael yang tidak diperlihatkan pengeksekusiannya, sebuah penggambaran cemerlang atas kebiadaban si Boogeyman.




Meskipun kisahnya kemudian terfokus pada Laurie Strode Vs Michael Myers, Gordon Green bukanlah kacang yang lupa pada kulitnya, lihat bagaimana Ia membuat segala penghormatan untuk film originalnya, termasuk menyelipkan adegan babysitting pada malam Halloween, juga adegan dimana Laurie jatuh dari balkoni, rasanya saya tidak perlu menjabarkan lebih lanjut berbagai easter eggs yang Gordon Green tampilkan dalam film ini, "H40" bukan hanya sekedar film slasher yang menyayat-nyayat jiwa penonton awam yang baru saja mengenal sosok Michael Myers, namun juga merupakan ajang nostalgia bagi para pengagum berat franchise "Halloween", ditambah penggunaan soundtrack yang telah diperbaharui oleh John Carpenter untuk film ini, menjadikan "H40" sebagai sebuah ajang nostalgia yang cukup efektif.


Bagi penonton yang kemudian menganggap "Halloween" sebagai film yang aneh karena sosok Michael Myers, apa yang membuat Michael begitu kuat, kebal dan bisa hidup tanpa rasa sakit sedikitpun walaupun dia sudah dibacok hingga ditembak sampai jarinya putus? Bagaimana Dia bisa berpindah tempat begitu cepatnya padahal Dia tidak selincah Ghostface maupun Leatherface? Well, apakah kamu percaya pada Boogeyman? Jika tidak, seharusnya Kamu percaya.



Rate : 3,5/5

Comments

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj

Review He's Out There (2018) : Slasher Pasaran Penuh Adegan Mendebarkan