Review He's Out There (2018) : Slasher Pasaran Penuh Adegan Mendebarkan

Sutradara : Quinn Lasher

Penulis Skenario : Mike Scannell

Pemain : Yvonne Strahovski, Ryan McDonald, Anna Pniowsky, Abigail Pniowsky, Justin Bruening, Julian Bailey

Genre : Horror





Setelah beberapa hari tidak bisa menyentuh blog review ini karena pekerjaan di dunia nyata yang sangat menyibukkan, termasuk harus bulak balik Bogor-Bandung-Bogor-Depok-Bogor dalam waktu dua hari (pastinya sungguh melelahkan) akhirnya Gue bisa juga menulis ulasan "He's Out There" yang sempat Gue tonton minggu lalu di bioskop, tepat satu hari setelah Gue menonton "Overlord" karya Julius Avery yang Gue beri skor 3/5, wait... tak penting sebenarnya buat mengetahui alasan kenapa Gue agak ngaret nulis review "He's Out There" ini, yaa itung-itung curhat sedikit biar tulisan ini sedikit agak panjang hehe, entah kenapa kadang curcol sebelum nulis ulasan film itu sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihentikan (auto digaplak), dan tak penting juga sebenarnya membanding-bandingkan film karya Quinn Lasher ini dengan film zombie berlatar perang dunia kedua yang berada dibawah naungan bendera J. J. Abrams itu karena kedua film ini punya orientasi yang berbeda, lagi pula semua orang punya seleranya masing-masing bukan? Gue akui "Overlord" punya naskah yang cukup solid dengan berbagai kelebihan dalam bagian departemen produksinya, termasuk detail make up dan spesial efek yang cukup menjijikan (baca : menakjubkan) pada salah satu makhluk "zombie"-nya namun lagi-lagi, terkadang ekspektasi berbanding terbalik dengan realita. Berbeda dengan "He's Out There" yang punya premis usang dan lama namun mampu membuat Gue terpana ketika adegan horrornya berjalan mulus sesuai keinginan, untuk membuktikan sebuah film itu bagus atau enggak (lebih tepatnya, memuaskan diri pribadi) memang seharusnya ditonton dan dibuktikan sendiri, bukan berdasarkan "katanya" eh "katanya", toh pada akhirnya "He's Out There" mampu membuat Gue sesak napas dan deg-deg-an gak karuan.




Apakah filmnya mendekati kata sempurna? Jelas sangat jauh. Untuk ukuran film slasher, Gue harus akui bahwa "He's Out There" penuh dengan keklisean, bahkan bisa dibilang bodoh dan memuakkan, awalnya Gue memang terganggu dengan segala aspek yang "He's Out There" coba tampilkan; liburan keluarga di sebuah rumah terpencil di tengah hutan, karakter pendukung misterius dengan dialog yang tak penting untuk diucapkan, mencoba menggiring penonton bahwa Dia merupakan dalang dibalik terror yang nantinya Kita lihat, anak-anak yang menjengkelkan hingga pelepasan terror yang terkadang tidak masuk diakal, namun semua kembali lagi pada kepiawan Lasher selaku sutradara dalam mengeksekusi tiap adegan yang dihadirkan, "He's Out There" boleh saja masuk ke dalam deretan film yang terjebak dalam lautan keklisean namun pada akhirnya film ini juga masih mampu tampil dengan berbagai adegan seram dan mendebarkan, sebuah slasher yang cukup menyenangkan. Ngomong-ngomong soal sutradara, "He's Out There" dahulunya digawangi oleh Dennis Iliadis (The Last House on the Left, Blumhouse's Delirium) dan awalnya dijadwalkan rilis akhir tahun 2017 bahkan poster yang sempat dirilis pihak studio pun memasang kalimat "from the director of The Last House on the Left" sebagai jualan film ini nantinya, memberi kabar bahwa orang yang menangani "He's Out There" merupakan Iliadis, yang bisa dibilang cukup sukses lewat produk daur ulang Rumah Di Sebelah Kiri-nya namun kursi penyutradaraan berganti secara tiba-tiba pada Lasher, siapa Dia? masih menjadi misteri, biografinya nol dan sulit untuk dicari, terlepas dari siapa yang menyutradarai "He's Out There" yang pasti film rilisan Vertical Entertainment ini masih layak untuk dijadikan santapan makan malam bagi para penikmat film slasher.




Filmnya dibintangi oleh Yvonne Strahovski (The Predator) yang berperan sebagai Laura, ibu dari Kayla (Anna Pniowsky) dan Maddie (Abigail Pniowsky) yang tengah berlibur di sebuah villa yang berada di pinggir danau di tengah hutan, masalah muncul ketika salah satu anak Laura tiba-tiba mengeluh sakit setelah memakan kue yang Ia temukan ditengah hutan, disaat yang bersamaan ternyata seorang psikopat tengah mengincar nyawa Mereka, mengawasi keluarga Laura dibalik lebatnya pepohonan rindang di tengah gelapnya malam. Layaknya sebuah film slasher kebanyakan, dalam kasus ini sebuah film home invasion, adakah motif yang melandasi perbuatan psikopat bertopeng (yang mirip The Collector) ini ketika meneror keluarga Laura? Mengapa harus Laura padahal sejak awal filmnya menjelaskan bahwa masih ada keluarga lain yang tinggal menetap di daerah tersebut? Apakah psikopat ini memang orang tak waras? Membunuh tanpa alasan? Well, sudah Gue katakan "He's Out There" ini adalah tipikal film bodoh, pada awalnya Gue cukup terganggu dengan berbagai plot hole yang muncul dimana-mana, namun lambat laun semua itu terkikis oleh cara Lasher dalam mempermainkan rasa takut penonton, walaupun lagi-lagi terganggu dengan kok bisa sih Dia ngelakuin itu? Jangan-jangan pembunuhnya ada dua lagi kayak di "Scream"! tetap saja cara "He's Out There" dalam membangun tensi perlu diacungi jempol, Strahovski mampu menampilkan performa yang cukup mengagumkan sebagai seorang ibu yang sedang melindungi kedua buah hatinya, disisi lain dua aktris cilik Pniowsky bersaudara punya peran khusus dalam membangun emosi penonton, the kids ruin the movie... yeah, penonton kesal ketika melihat karakter yang memuakkan seperti anak-anak dalam film ini but slowly Gue mulai peduli akan nasib kedua anak yang begitu menjengkelkan ini.

Gue rasa hal yang paling berpengaruh dalam "He's Out There" adalah bagaimana Lasher memanfaatkan situasi klise yang sudah ratusan kali didaur ulang dalam film bergenre slasher ini untuk membuat berbagai macam adegan yang nantinya membuat penonton kesulitan bernapas, area hutan yang gelap juga minimnya bantuan yang didapat oleh protagonis Kita adalah cara bagaimana Lasher bermain-main dengan keluarga Laura, bahkan suara ketawa ketiwi si psikopat (hell, cukup mengganggu sebenarnya haha) mampu membuat tensi terus menanjak hingga beberapa jump scare yang diluncurkan terasa sungguh biadab madafaka.
Dibanding menampilkan berbagai macam adegan kekerasan layaknya film slasher pada umumnya, "He's Out There" memang lebih mengedepankan pembangunan tensi untuk menakut-nakuti penonton, namun ini bukan berarti "He's Out There" tampil tanpa adegan sadis berdarah-darah karena adegan yang menjadi ciri khas film slasher ini akan tersaji pada paruh akhir filmnya, third act yang ditampilkan "He's Out There" cukup memuaskan dengan beberapa adegan bacok-bacokan dan semakin melengkapi ketegangan yang telah terjadi sepanjang filmnya, Gue malah sempat terkejut ketika salah satu adegan bacok kepala dalam film ini luput dari sasaran kekejaman pihak sensor film (thank you very much, i really enjoyed it!) karena sebelumnya Gue harus rela gigit jari ketika melihat adegan pecah kepala (dan adegan sadis lainnya) dalam "Halloween" serta "Overlord" terkena sensor pihak el-es-ef haha




Rasa kepuasan akhirnya datang menyambangi hati kecil Gue ketika tahu bahwa film klise nan bodoh macam "He's Out There" mampu memberikan rasa ketegangan yang maksimal hingga membuat Gue loncat-loncat sendiri di kursi bioskop. Inovasi baru dan penceritaan yang kuat memang diperlukan, terlebih demi bisa menembus daftar film horror terbaik yang pernah dibuat, namun untuk film model begini (baca : slasher) sebuah cerita usang yang dibungkus penuh tensi maksimal dengan final girl yang memukau, psikopat bertopeng menyeramkan serta adegan sadis yang memanjakan mata saja sudah bisa kok menyenangkan hati para penikmat film potong bebek angsa.



Rate : 3,5/5

Comments

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review Reuni Z (2018)

Review Heretiks (The Convent) (2018) : Misteri Gereja Angker Yang Membingungkan Penontonnya

Review Kafir : Bersekutu Dengan Setan (2018) : Horror Mencekam Dengan Visualisasi Yang Memukau

Review Incident in a Ghostland (2018) : Pascal Laugier Kembali Dengan Torture Porn Sadis