Posts

Showing posts with the label Film Festival

Short Films Review — Sundance 2022

Image
The 2022 Sundance Film Festival has wrapped and the winners were announced. The top prize from U.S. Dramatic Competition went to horror debut feature "Nanny" from Sierra Leonean-American director Nikyatu Jusu while Violet Columbus and Ben Klein’s "The Exiles" won Grand Jury Prize from U.S. Documentary Competition, beating festival favorites such as "Afterschock" and "Fire of Love". Other major prize winners are "Cha Cha Real Smooth" starring Dakota Johnson, documentary "Navalny", "Utama" from Bolivia and "All That Breathes" from India. From the short films program, there are 59 films selected from 10,374 submissions. 4,701 were from the U.S., and 5,673 were International. The program represents work from 26 countries, from "Lika Liku Laki" / "Makassar is a City For Football Fans" (Khozy Rizal, Indonesia) to "Prin oras circula scurte povesti de dragoste" / "Love Stories o

Review Should the Wind Drop (Si le vent tombe) (2020) — EOS 2021

Image
Sutradara : Nora Martirosyan Penulis Skenario : Nora Martirosyan, Emmanuelle Pagano, Olivier Torres, Guillaume André Pemain : Grégoire Colin, Hayk Bakhryan, Arman Navasardyan, Narine Grigoryan Genre : Drama Negara : Armenia *** This film screened at Europe on Screen 2021 *** Dari sekian banyak konflik internasional yang kemungkinan dapat timbul, persoalan wilayah memang menjadi salah satu hal yang paling krusial. Pasalnya wilayah merupakan salah satu syarat terbentuknya suatu negara. Konflik atas kontrol wilayah dapat mencakup garis perbatasan maupun kendali keseluruhan atas teritorial tersebut. Karena nilainya yang sangat penting itulah, sebuah negara akan mempertahankan wilayahnya meski artinya harus ada peperangan. Perebutan wilayah inilah yang akan menjadi sentral cerita dari film debut arahan Nora Martirosyan berjudul "Should the Wind Drop" (Si le vent tombe). Mengambil latar belakang wilayah Nagorno-Karabakh, sebuah daerah yang diperebutkan oleh dua negara pecahan Uni S

Review Fox in a Hole (Fuchs Im Bau) (2021) — EOS 2021

Image
Sutradara : Arman T. Riahi Penulis Skenario : Arman T. Riahi Pemain : Aleksandar Petrovic, Maria Hofstätter, Luna Jordan, Sibel Kekili, Andreas Lust, Adriano Bonamore, Anica Dobra Genre : Drama Negara : Austria                     *** This film screened at Europe on Screen 2021 ***           Mereka bilang first impression itu penting. Entah ujungnya bakal tertarik atau tidak, yang penting sudah tertanam rasa suka. Sebuah adegan pembuka (opening sequence) dalam film juga berfungsi seperti itu. Entah filmnya bakal bagus atau engga, yang penting penonton sudah rela duduk manis menghabiskan waktu yang tidak sebentar untuk menatap layar. “Fox in a Hole” atau “Fuchs im Bau” adalah salah satu contoh film yang mencerminkan kiasan tersebut.   Hari itu adalah hari pertama Fuchs (Aleksandar Petrovic) (yang bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti rubah ) sebagai seorang pengajar di sebuah sekolah. Seiring dengan berjalannya kamera, celotehan kasar terdengar mengejek-ngejek Fuschs. “Ap

Review Option Zero (La Opción Cero) (2021) — SANFIC 2021

Image
Sutradara : Marcel Beltrán   Genre : Dokumenter   Negara : Kuba  *** This film screened at Santiago International Film Festival 2021 *** Ini adalah bagian kisah memilukan dari ribuan warga Kuba yang mencari kehidupan lebih baik di masa depan. Mereka rela menyebrangi lautan menggunakan perahu kecil untuk bisa mendarat di Florida, Amerika Serikat. Namun, sejak jalur tersebut ditutup Mereka harus menempuh jalur lain : pergi melalui jalur udara ke Guyana lalu menempuh jalur darat melalui Brazil atau Venezuela kemudian Kolombia. Kisah yang tertangkap oleh sutradara Marcel Beltrán ini adalah Mereka yang terdampar di sebuah penampungan migran. Para warga Kuba yang kurang beruntung tersebut pergi dari Kolombia melewati hutan Darién Gap menuju Panama dengan harapan bisa segera menuju negeri Paman Sam. Namun pada awal tahun 2017, diakhir masa jabatannya, Presiden Barack Obama mengakhiri kebijakan "wet feet, dry feet" yang mempercepat residensi bagi warga Kuba di Amerika. Ratusan orang

Review Gaucho Americano (2021) — SANFIC 2021

Image
Sutradara : Nicolás Molina Genre : Dokumenter Negara : Chili *** This film screened at Santiago International Film Festival 2021 *** Sebuah hal atau dalam konteks tulisan ini adalah genre, mampu memengaruhi satu generasi. Sebut saja film "Night of the Living Dead" karya George A. Romero yang dirilis pada tahun 1968, mampu mengubah stigma dari bentuk lampau zombie yang dahulunya adalah ritual pembangkitan mayat menggunakan ilmu hitam menjadi monster invasif pemakan daging manusia yang sering berkaitan dengan kehancuran dunia, atau bisa disebut juga sebagai zombie apocalypse . Genre ini berkembang pesat dari masa kemasa dengan formula yang sama, dan membentuk "aturan" kokoh di dalam industri itu sendiri. Sama hal-nya dengan zombie, cowboy yang sering menjadi unsur utama dalam kebanyakan film Western juga memiliki stigma serupa. Dengan pakaian dan aksesoris khasnya, cowboy sering kali terlihat dalam film dengan aksi yang menegangkan. Namun secara umum cowboy merupakan

Review The Last Shelter (Le Dernier Refuge) (2021) — DIFF 2021

Image
Sutradara : Ousmane Samassekou Genre : Dokumenter Negara : Republik Mali *** This film screened at Durban International Film Festival 2021 *** Bagi sebagian orang menonton film dokumenter itu membosankan. Mendengar kata "dokumenter" saja sudah terasa berat, kata temanku . Dahulu Saya pun beranggapan seperti itu, karena bagi Saya (dan mungkin sebagian besar penonton di dunia) menikmati film fiksi lebih menyenangkan ketimbang menonton dokumentasi (yang konotasinya terdengar membosankan ) tentang sesuatu peristiwa yang nyata. Tetapi tidak setelah Saya dikenalkan dengan beberapa dokumenter hebat, sebut saja "Senyap" asal Denmark yang menggali peristiwa Pembantaian Massal di Indonesia Tahun 1965 dan dokumenter asal North Macedonia " Honeyland " yang begitu menghipnotis mata. Menonton film dokumenter bagi Saya sekarang bukan hanya sebagai ajang pengisi kekosongan semata dikala pikiran butuh hiburan, namun sebuah keharusan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang pen

Review Morning Star (Aza Kivy) (2021) — DIFF 2021

Image
Sutradara : Nantenaina Lova Genre : Dokumenter Negara : Madagaskar *** This film screened at Durban International Film Festival 2021 *** Saya masih ingat dulu ketika kecil selalu menonton program televisi yang mengeksplor kegiatan anak-anak pedesaan. Acaranya biasa saja, hanya mengikuti kegiatan anak-anak tersebut bermain permainan mainstream (bagi anak desa seperti Saya) layaknya bermain kelereng, pergi ke sawah menangkap belalang atau mandi di sungai. Namun ketika beruntung, Saya dapat menyaksikan kultur yang belum pernah Saya lihat sebelumnya. Apa yang menarik dari program ini adalah tentang kepolosan dan rasa bahagia yang Mereka tunjukan ketika sedang beraktivitas, ditambah unsur geografi yang memanjakan mata serasa tengah membawa Saya ke dalam sebuah liburan virtual singkat.  Ketika pertama kali mendengar "Aza Kivy", Saya tak berharap lebih meski film asal Madagaskar ini masuk kompetisi utama Festival Film Dokumenter Amsterdam akhir tahun lalu. Membaca sinopsisnya yang

Review This Rain Will Never Stop (2021) — DIFF 2021

Image
Sutradara : Alina Gorlova Genre : Dokumenter Negara : Ukraina *** This film screened at Durban International Film Festival 2021 *** Kita semua telah melewati masa-masa kelam dimana orang-orang saling membunuh tanpa adanya rasa belas kasihan, darah bertumpahan menyentuh tanah dan bom menghancurkan bangunan seisinya dengan politik sebagai alas dasar. Namun, keberadaban manusia di masa sekarang ternyata tak menghentikan kekejian serupa, perang pecah di mana-mana. Mungkinkah siklus peperangan ini bisa dihentikan? Itulah ide yang melatar belakangi dokumenter terbaru karya Alina Gorlova. Filmnya akan mengikuti keluarga Lazgin Sulaiman yang melarikan diri dari Suriah ke Ukraina (pihak keluaga istrinya) akibat perang yang terjadi di negaranya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, terutama bagi anak Mereka, Andriy. Namun tak berselang lama, konflik memanas di daerah Donbass, Ukraina. Sekali lagi keluarga ini harus menghadapi situasi buruk di daerah peperangan. Apakah melarikan diri dari

Review Tiny Souls (Arwah Saghirah) (2019) — JIFF 2020

Image
Sutradara : Dina Naser Genre : Dokumenter Negara : Jordan *** This film screened at Jakarta Independent Film Festival 2020 *** Apa yang terjadi tatkala anak-anak dilahirkan ketika perang sedang berlangsung? Mereka tumbuh, melihat kekejaman manusia yang saling menyakiti satu sama lain, membunuh demi sebuah tujuan, menghancurkan kehidupan orang-orang di sekitar yang sebenarnya tak tahu menahu soal apa-apa. Waktu yang bengis itu akan menjadi memori kelam yang tak akan bisa dilupakan hingga akhir hayat. Beberapa waktu yang lalu, Saya sempat melihat dokumenter tentang para korban genosida perang Bosnia yang menceritakan pengalaman mereka dan juga bagaimana perang itu menghancurkan jiwanya hingga 20 tahun ke depan. Dalam "Tiny Souls", kita akan diperlihatkan perspektif perang lewat raga anak-anak kecil yang tak berdosa. Adalah Marwa yang masih berumur 11 tahun; Ayah 9 tahun; dan Mahmoud 5 tahun; bersama keluarganya Mereka pergi dari Suriah dan mengungsi di kamp Zaatari, Jordan akib

Review Get the Hell Out (Tao Chu Li Fa Yuan) (2020) — Los Cabos 2020

Image
Sutradara : Wang I-fan Penulis Skenario : Chien Shih-keng Pemain : Megan Lai, Bruce Hung, Chung-Huang Wang, Tsung-Hua Tou, He-Hsuan Lin, Francesca Kao Genre : Horror, Komedi Negara : Taiwan *** This film screened at Los Cabos International Film Festival Mexico 2020 *** Siapa yang tak suka zombie komedi dengan ke- absurd -an dan kekacauan tingkat tinggi? Dari zombie yang tercipta akibat gigitan monyet Sumatra dalam "Braindead"-nya Peter Jackson hingga "Shaun of the Dead" yang hingga saat ini masih diagungkan sebagai zombie komedi nomor wahid, atau merembet ke film blockbuster ; ada duologi "Zombieland" yang dibintangi oleh nomine dan pemenang Oscar Woody Harrelson, Jesse Eisenberg, Emma Stone dan Abgail Breslin. Semua memiliki keunikannya masing-masing ; Mereka aneh, brutal, menggelitik, terkadang brilian, juga lezat menjijikan .  Sub genre ini berevolusi dan makin bervariasi. Penyumbang terbesarnya memang dari kalangan indie dan film kelas B, namun kategor

Review Tender (Tendre) (2020) — FFD 2020

Image
Sutradara : Isabel Pagliai Genre : Dokumenter Negara : Prancis *** This film screened at Festival Film Dokumenter Jogja 2020 *** Pada suatu hari di musim panas di tepi sebuah danau, Mia (11) yang seolah mengetahui segalanya, meminta kepada Hugo (15) untuk menceritakan semua tentang mantan kekasihnya terdahulu, Chaïnes. Hugo menyatakan bahwa dia tidak benar-benar mencintai Chaïnes namun Mia tetap bersikeras. Tanpa disadari kenangan pun mengapung ke permukaan, Hugo kembali mengingat momen beberapa bulan kebelakang ketika Mereka berdua, bermain, bersenda gurau hingga diolok-olok orang yang lewat. Waktu berlalu, entah perginya kemana, yang tinggal hanyalah kenangan. Semuanya terjadi di satu tempat : danau tersebut.  Ada satu hal yang tak Saya mengerti selepas melihat "Tender" karya Isabel Pagliai meski bentuk perasaan yang coba Ia tunjukan tersampaikan dengan jelas. "Tender" adalah tentang sebuah obrolan, kesunyian, sebuah tempat dan kenangan yang memunculkan nostalgia