Posts

Showing posts with the label Review

Short Films Review — Sundance 2022

Image
The 2022 Sundance Film Festival has wrapped and the winners were announced. The top prize from U.S. Dramatic Competition went to horror debut feature "Nanny" from Sierra Leonean-American director Nikyatu Jusu while Violet Columbus and Ben Klein’s "The Exiles" won Grand Jury Prize from U.S. Documentary Competition, beating festival favorites such as "Afterschock" and "Fire of Love". Other major prize winners are "Cha Cha Real Smooth" starring Dakota Johnson, documentary "Navalny", "Utama" from Bolivia and "All That Breathes" from India. From the short films program, there are 59 films selected from 10,374 submissions. 4,701 were from the U.S., and 5,673 were International. The program represents work from 26 countries, from "Lika Liku Laki" / "Makassar is a City For Football Fans" (Khozy Rizal, Indonesia) to "Prin oras circula scurte povesti de dragoste" / "Love Stories o

Review Fox in a Hole (Fuchs Im Bau) (2021) — EOS 2021

Image
Sutradara : Arman T. Riahi Penulis Skenario : Arman T. Riahi Pemain : Aleksandar Petrovic, Maria Hofstätter, Luna Jordan, Sibel Kekili, Andreas Lust, Adriano Bonamore, Anica Dobra Genre : Drama Negara : Austria                     *** This film screened at Europe on Screen 2021 ***           Mereka bilang first impression itu penting. Entah ujungnya bakal tertarik atau tidak, yang penting sudah tertanam rasa suka. Sebuah adegan pembuka (opening sequence) dalam film juga berfungsi seperti itu. Entah filmnya bakal bagus atau engga, yang penting penonton sudah rela duduk manis menghabiskan waktu yang tidak sebentar untuk menatap layar. “Fox in a Hole” atau “Fuchs im Bau” adalah salah satu contoh film yang mencerminkan kiasan tersebut.   Hari itu adalah hari pertama Fuchs (Aleksandar Petrovic) (yang bila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti rubah ) sebagai seorang pengajar di sebuah sekolah. Seiring dengan berjalannya kamera, celotehan kasar terdengar mengejek-ngejek Fuschs. “Ap

Review Option Zero (La Opción Cero) (2021) — SANFIC 2021

Image
Sutradara : Marcel Beltrán   Genre : Dokumenter   Negara : Kuba  *** This film screened at Santiago International Film Festival 2021 *** Ini adalah bagian kisah memilukan dari ribuan warga Kuba yang mencari kehidupan lebih baik di masa depan. Mereka rela menyebrangi lautan menggunakan perahu kecil untuk bisa mendarat di Florida, Amerika Serikat. Namun, sejak jalur tersebut ditutup Mereka harus menempuh jalur lain : pergi melalui jalur udara ke Guyana lalu menempuh jalur darat melalui Brazil atau Venezuela kemudian Kolombia. Kisah yang tertangkap oleh sutradara Marcel Beltrán ini adalah Mereka yang terdampar di sebuah penampungan migran. Para warga Kuba yang kurang beruntung tersebut pergi dari Kolombia melewati hutan Darién Gap menuju Panama dengan harapan bisa segera menuju negeri Paman Sam. Namun pada awal tahun 2017, diakhir masa jabatannya, Presiden Barack Obama mengakhiri kebijakan "wet feet, dry feet" yang mempercepat residensi bagi warga Kuba di Amerika. Ratusan orang

Review Gaucho Americano (2021) — SANFIC 2021

Image
Sutradara : Nicolás Molina Genre : Dokumenter Negara : Chili *** This film screened at Santiago International Film Festival 2021 *** Sebuah hal atau dalam konteks tulisan ini adalah genre, mampu memengaruhi satu generasi. Sebut saja film "Night of the Living Dead" karya George A. Romero yang dirilis pada tahun 1968, mampu mengubah stigma dari bentuk lampau zombie yang dahulunya adalah ritual pembangkitan mayat menggunakan ilmu hitam menjadi monster invasif pemakan daging manusia yang sering berkaitan dengan kehancuran dunia, atau bisa disebut juga sebagai zombie apocalypse . Genre ini berkembang pesat dari masa kemasa dengan formula yang sama, dan membentuk "aturan" kokoh di dalam industri itu sendiri. Sama hal-nya dengan zombie, cowboy yang sering menjadi unsur utama dalam kebanyakan film Western juga memiliki stigma serupa. Dengan pakaian dan aksesoris khasnya, cowboy sering kali terlihat dalam film dengan aksi yang menegangkan. Namun secara umum cowboy merupakan

Review The Last Shelter (Le Dernier Refuge) (2021) — DIFF 2021

Image
Sutradara : Ousmane Samassekou Genre : Dokumenter Negara : Republik Mali *** This film screened at Durban International Film Festival 2021 *** Bagi sebagian orang menonton film dokumenter itu membosankan. Mendengar kata "dokumenter" saja sudah terasa berat, kata temanku . Dahulu Saya pun beranggapan seperti itu, karena bagi Saya (dan mungkin sebagian besar penonton di dunia) menikmati film fiksi lebih menyenangkan ketimbang menonton dokumentasi (yang konotasinya terdengar membosankan ) tentang sesuatu peristiwa yang nyata. Tetapi tidak setelah Saya dikenalkan dengan beberapa dokumenter hebat, sebut saja "Senyap" asal Denmark yang menggali peristiwa Pembantaian Massal di Indonesia Tahun 1965 dan dokumenter asal North Macedonia " Honeyland " yang begitu menghipnotis mata. Menonton film dokumenter bagi Saya sekarang bukan hanya sebagai ajang pengisi kekosongan semata dikala pikiran butuh hiburan, namun sebuah keharusan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang pen

Review Morning Star (Aza Kivy) (2021) — DIFF 2021

Image
Sutradara : Nantenaina Lova Genre : Dokumenter Negara : Madagaskar *** This film screened at Durban International Film Festival 2021 *** Saya masih ingat dulu ketika kecil selalu menonton program televisi yang mengeksplor kegiatan anak-anak pedesaan. Acaranya biasa saja, hanya mengikuti kegiatan anak-anak tersebut bermain permainan mainstream (bagi anak desa seperti Saya) layaknya bermain kelereng, pergi ke sawah menangkap belalang atau mandi di sungai. Namun ketika beruntung, Saya dapat menyaksikan kultur yang belum pernah Saya lihat sebelumnya. Apa yang menarik dari program ini adalah tentang kepolosan dan rasa bahagia yang Mereka tunjukan ketika sedang beraktivitas, ditambah unsur geografi yang memanjakan mata serasa tengah membawa Saya ke dalam sebuah liburan virtual singkat.  Ketika pertama kali mendengar "Aza Kivy", Saya tak berharap lebih meski film asal Madagaskar ini masuk kompetisi utama Festival Film Dokumenter Amsterdam akhir tahun lalu. Membaca sinopsisnya yang

Review The Swarm (La Nuée) (2021)

Image
Sutradara : Just Philippot Penulis Skenario : Jérôme Genevray, Franck Victor Pemain : Suliane Brahim, Sofian Khammes, Marie Narbonne, Raphael Romand Genre : Horror Negara : Perancis Belalang hinggap di atas pagar. Pagar dekat pohon cabai. Kalau Kamu Rajin belajar. Cita-citamu pasti tercapai. Sebuah kutipan pantun untuk Virginie Hébrard (Suliane Brahim), seorang janda dari dua anak remaja, Laura (Marie Narbonne) dan Gaston (Raphael Romand) yang sedang mengalami krisis keuangan hebat. Keluarga kecil ini memiliki sebuah peternakan dengan lahan yang cukup luas di belakang rumah Mereka. Dahulu keluarga ini beternak kambing hingga setelah sang suami meninggal dunia, Virginie banting setir beternak belalang untuk dijadikan tepung tinggi protein. Meski memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, tepung belalang ini memang memiliki pasar yang cukup sempit hingga Virginie harus mencari berbagai cara supaya peternakannya bisa terus guling modal, bahkan sampai menjual tepung tinggi protein itu untu

Review This Rain Will Never Stop (2021) — DIFF 2021

Image
Sutradara : Alina Gorlova Genre : Dokumenter Negara : Ukraina *** This film screened at Durban International Film Festival 2021 *** Kita semua telah melewati masa-masa kelam dimana orang-orang saling membunuh tanpa adanya rasa belas kasihan, darah bertumpahan menyentuh tanah dan bom menghancurkan bangunan seisinya dengan politik sebagai alas dasar. Namun, keberadaban manusia di masa sekarang ternyata tak menghentikan kekejian serupa, perang pecah di mana-mana. Mungkinkah siklus peperangan ini bisa dihentikan? Itulah ide yang melatar belakangi dokumenter terbaru karya Alina Gorlova. Filmnya akan mengikuti keluarga Lazgin Sulaiman yang melarikan diri dari Suriah ke Ukraina (pihak keluaga istrinya) akibat perang yang terjadi di negaranya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, terutama bagi anak Mereka, Andriy. Namun tak berselang lama, konflik memanas di daerah Donbass, Ukraina. Sekali lagi keluarga ini harus menghadapi situasi buruk di daerah peperangan. Apakah melarikan diri dari

Review Tiny Souls (Arwah Saghirah) (2019) — JIFF 2020

Image
Sutradara : Dina Naser Genre : Dokumenter Negara : Jordan *** This film screened at Jakarta Independent Film Festival 2020 *** Apa yang terjadi tatkala anak-anak dilahirkan ketika perang sedang berlangsung? Mereka tumbuh, melihat kekejaman manusia yang saling menyakiti satu sama lain, membunuh demi sebuah tujuan, menghancurkan kehidupan orang-orang di sekitar yang sebenarnya tak tahu menahu soal apa-apa. Waktu yang bengis itu akan menjadi memori kelam yang tak akan bisa dilupakan hingga akhir hayat. Beberapa waktu yang lalu, Saya sempat melihat dokumenter tentang para korban genosida perang Bosnia yang menceritakan pengalaman mereka dan juga bagaimana perang itu menghancurkan jiwanya hingga 20 tahun ke depan. Dalam "Tiny Souls", kita akan diperlihatkan perspektif perang lewat raga anak-anak kecil yang tak berdosa. Adalah Marwa yang masih berumur 11 tahun; Ayah 9 tahun; dan Mahmoud 5 tahun; bersama keluarganya Mereka pergi dari Suriah dan mengungsi di kamp Zaatari, Jordan akib

Review A Classic Horror Story (2021)

Image
Sutradara : Roberto De Feo, Paolo Strippoli Penulis Skenario : Roberto De Feo, Paolo Strippoli, Lucio Besana, David Bellini, Milo Tessoneo Pemain : Matilda Lutz, Francisco Russo, Peppino Mazzotta, Will Merrick, Yullia Sobol Genre : Horror Negara : Italia Sinema horror Italia memiliki masa kejayaan dimana film-film horror buatan Mereka menjadi kiblat bagi pembuat film mancanegara, bahkan hingga melahirkan genre tersendiri yang disebut sebagai " Giallo ", sebuah gaya yang nantinya menginspirasi sub-genre slasher (contoh filmnya adalah "Halloween", "Scream", "Fear Street") yang hingga kini eksistensinya masih terus bertahan. Kejayaan yang dimulai pada awal tahun 60-an itu mengalami puncaknya pada tahun 80-an, dan entah kenapa kekuatannya memudar pada awal tahun 90-an. Meski maestro horror Italia seperti Dario Argento masih aktif membuat film seram hingga sekarang, dan diakhir hayatnya Lucio Fulci tetap konsisten dengan genre yang dicintainya, sinem

Review Get the Hell Out (Tao Chu Li Fa Yuan) (2020) — Los Cabos 2020

Image
Sutradara : Wang I-fan Penulis Skenario : Chien Shih-keng Pemain : Megan Lai, Bruce Hung, Chung-Huang Wang, Tsung-Hua Tou, He-Hsuan Lin, Francesca Kao Genre : Horror, Komedi Negara : Taiwan *** This film screened at Los Cabos International Film Festival Mexico 2020 *** Siapa yang tak suka zombie komedi dengan ke- absurd -an dan kekacauan tingkat tinggi? Dari zombie yang tercipta akibat gigitan monyet Sumatra dalam "Braindead"-nya Peter Jackson hingga "Shaun of the Dead" yang hingga saat ini masih diagungkan sebagai zombie komedi nomor wahid, atau merembet ke film blockbuster ; ada duologi "Zombieland" yang dibintangi oleh nomine dan pemenang Oscar Woody Harrelson, Jesse Eisenberg, Emma Stone dan Abgail Breslin. Semua memiliki keunikannya masing-masing ; Mereka aneh, brutal, menggelitik, terkadang brilian, juga lezat menjijikan .  Sub genre ini berevolusi dan makin bervariasi. Penyumbang terbesarnya memang dari kalangan indie dan film kelas B, namun kategor