Review It Comes (Kuru) (2018) : Horror Ritual Eksorsisme Dengan Rasa Yang Berbeda

Sutradara : Tetsuya Nakashima

Penulis Skenario : Tetsuya Nakashima, Hideto Iwai, Nobuhiro Monma

Pemain : Junichi Okada, Nana Komatsu, Takako Matsu, Haru Kuroki, Satoshi Tsumabuki





Akhir-akhir ini Gue memang agak jarang nulis, ini adalah tulisan terbaru Gue sejak awal April kemarin, bukan males sih sebenernya cuman (lagi-lagi alasan) kesibukan dunia nyata-lah yang gak bisa ditunda-tunda hahaha. Jadi ketika udah nonton terus banyak kesibukan, review kadang terbengkalai beberapa minggu, parahnya sampai berbulan-bulan, kayak review-an film-film yang Gue tonton di Pekan Sinema Jepang (PSJ) 2018 kemarin tepatnya pas bulan Desember, Gue cuman baru bisa nulis film opening festivalnya aja, so nanti untuk review PSJ 2018 ini bakal Gue follow up secepat-secepat-secepat-cepatnya jadi doakan yaaaaaa.

Gue juga harus sedikit cerita kalau akhir-akhir ini Gue (sadly) banyak banget ngelewatin film di bioskop, dan cuman beberapa judul film yang bisa dan sempat Gue tonton, jadi mungkin bila ada waktu luang Gue akan mencoba "menebus dosa" Gue nonton lewat platform streaming film. Ngomong-ngomong soal nonton film di bioskop, sensasinya memang beda sih, dulu karena Gue kerja di dalem emol jadi kalau ke bioskop gampang, nonton memang enggak selektif, yang penting horror pasti Gue tonton, yah memang harapannya begitu sih, apapun filmnya kalau horror Gue wajib tonton, mau bungkusnya jelek pun Gue tonton. Namun kemudian semua berubah setelah negara api menye... maksud Gue sekarang sudah berbeda, karena sekarang jarak Gue ke bioskop jauh-jauh-jauuuuhhhhh. Sekarang memang gak bisa dipungkiri Gue agak selektif pilih tontonan di bioskop, itung-itung save tenaga hahaha.




Salah satu kriteria film yang buat Gue pribadi gak boleh dilewatin di bioskop itu biasanya foreign film, khususnya dari belahan Eropa, Jepang dan Korea. Alasannya? karena Gue adalah salah satu penggemar horror-non-english, ada banyak kultur budaya dan bahasa yang unik, dan yang paling penting kebanyakan filmnya inofatif dan out of the box. Jadi, tanggal 3 April kemarin, salah satu film horror Jepang dengan embel-embel "The Biggest Japanese Horror Blockbuster" masuk ke jaringan bioskop lokal. Berbekal telah menonton film balas dendam Tetsuya Nakashima yang brilian itu, Gue gak bisa dong lewatin film arahan terbarunya gitu aja. "Kuru" atau dalam bahasa inggris judulnya "It Comes", pada awalnya punya tone yang cukup aneh, bercerita tentang dua anak kecil yang sedang bermain lalu (Gue sedikit agak lupa, kalau tidak salah) si anak perempuan mengaku dirinya telah didatangi oleh sesuatu dan Ia pun mengatakan bahwa sesuatu itu tidak lama juga akan datang menjemput si anak laki-laki. Tahun berganti dengan cepat, kini si anak laki-laki yang Kita ketahui bernama Hideki Tahara (Satoshi Tsumabuki) itu sudah tumbuh menjadi sosok lelaki muda dan tampan. Pada hari peringatan tahunan kakeknya yang telah lama meninggal, Hideki mengajak calon isterinya, Kana (Haru Kuroki) untuk bisa lebih dekat dengan keluarganya. Kedatangan Hideki ke kampung halamannya itu tertanya membuka sebuah "luka lama" bagi psikisnya, "sesuatu itu" memang mengincar jiwa Hideki. Bila Lo mengira bahwa permainan sudah dimulai, Lo salah besar. Apa yang Gue lihat dalam karya masterpiece-nya Tetsuya "Confession" (2010) dimana sebuah balas dendam dikisahkan dengan cara yang tidak biasa akan kembali Gue lihat dalam "It Comes", ini bukanlah film horror konvensional layaknya film horror pada umumnya, narasi khas Tetsuya dalam bercerita akan lebih membuat film ini terasa aneh namun sangat memorable meski durasi yang Tetsuya hadirkan cukup sulit diterima untuk ukuran sebuah film horror.




"It Comes" sendiri akan bercerita tentang kehidupan Hideki dan Kana pasca menikah serta gangguan "sesuatu" yang selalu mengikuti kehidupan Hideki, "sesuatu" ini kemudian mengintai nyawa anak Hideki yang masih kecil hingga akhirnya Mereka meminta bantuan kepada pasangan kekasih, seorang jurnalis bernama Nozaki (Junichi Okada) dan seorang paranormal Makoto Higa (Nana Komatsu) untuk melakukan pengusiran setan di rumah Mereka. Plot yang cukup simple, bila kisah ini ditangani oleh James Wan dan antek-antek-nya mungkin tak akan jauh berkutit dari gangguan supernatural dan eksorsisme seperti yang pernah Kita lihat. Namun ditangan Tetsuya, "It Comes" tidak akan berjalan mulus (dalam artian yang baik) layaknya film horror biasa, kemampuannya dalam bercerita dan melempar banyak twist pada setiap segmen mampu membuat "It Comes" menjadi tontonan yang menarik dan membuat Gue terheran, meski mungkin sedikit sulit dicerna terutama bagi penonton yang awam dengan karya Tetsuya, "It Comes" tetap mampu menebar kegelisahan dan permasalahan kemanusian yang ada dalam setiap tokoh dengan baik. Ini memang film horror yang berbeda.




Gue mungkin tidak akan terlalu banyak (lagi) berspoiler demi menjaga kenyamanan dan kejutan yang "It Comes" miliki dalam setiap segmennya. Bagi Gue, "It Comes" adalah sebuah pengalaman nonton horror yang mungkin tidak akan pernah Gue dapatkan lagi untuk yang kedua kalinya. Ada banyak film yang mengandalkan jump scares, dari yang powerful hingga yang receh; banyak juga film slow burn yang mengandalkan atmosfir dan psikologi untuk menakut-nakuti; slasher, torture porn dan sejenisnya punya banyak darah, kesadisan dan kesakitan untuk dipertontonkan; untuk "It Comes", Gue cukup sulit berkata-kata, dibilang "film terseram yang pernah Gue tonton" sangat jauh dari standar Gue, namun Tetsuya punya cara tersendiri yang unik sekaligus rumit untuk mengkisahkan permasalahan satu karakter yang akan berbuntut pada karakter lainnya, sebuah cara yang membuat "It Comes" berbeda namun tetap bisa dinikmati sebagai tontonan horror yang menghantui tanpa ada sedikit rasa bosan.


Rate : 4/5

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Eden Lake (2008)

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj