Review Moebius (2013)


Sutradara : Kim Kiduk

Penulis Skenario : Kim Kiduk

Pemain : Cho Jaehyun, Lee Eunwoo, Seo Youngjoo

Genre : Drama, Horror





Korea Selatan, salah satu negara yang mampu mengembangkan potensi SDM yang dimiliki dengan sangat baik bukan hanya dari segi teknologi, namun juga dari segi budanya. K-pop merajalela, K-Drama banyak menguras air mata para remaja, dan K-Movie pun semakin mendunia. "Oasis", "Oldboy" dan "Pietà" adalah segelintir contoh dimana film Korea Selatan mampu berkibar di ajang Festival Film ternama dunia, gue masih ingat tahun lalu ketika "Train to Busan" dirilis, filmnya seperti sebuah zombie apocalypse yang dengan cepat menyebar dan menjadi perbincangan di dunia maya, ini sekali lagi membuktikan bahwa Korea Selatan adalah negara yang patut diperhitungkan terutama dalam dunia hiburan. Salah satu filmmaker negara gingseng yang sudah punya "nama" adalah Kim Kiduk, sutradara, penulis naskah dan produser kontroversional ini telah mendapat banyak penghargaan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Lewat "Pietà" Kiduk berhasil mendapatkan Golden Lion, penghargaan tertinggi dalam Festival Film Venice, dia juga menjadi orang Korea Selatan pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut. Pengalaman pertama gue nonton filmnya Kiduk itu lewat film "Moebius", bukan tanpa alasan, pas gue searching di Google ternyata ada label horror yang nempel di "Moebius" dan gue langsung tertantang se-horror apa sih film ini.


"Moebius" akan menampilkan 4 karakter inti yang diperankan oleh 3 orang. Seorang wanita (Lee Eunwoo) mengetahui perselingkuhan antara suaminya (Cho Jaehyun) dengan wanita lain (yang juga diperankan dengan sangat baik oleh Eunwoo), untuk "melampiaskan" kemarahannya itu sang istri berencana untuk memotong alat kelamin sang suami, namun gagal dan berujung pada pemotongan alat kelamin anaknya (Seo Youngjoo), kemudian dia pun melarikan diri dari rumah. Sang ayah sangat merasa bersalah akibat insiden yang menimpa anaknya tersebut, dia pun berusaha membantu anaknya untuk menghilangkan rasa depresi dan mencari cara agar anaknya bisa mendapatkan kepuasan birahi tanpa alat kelamin. Ini hanyalah kisah awal dari deretan kegilaan yang akan Kiduk tampilkan, jika mengira "Moebius" hanya akan berkutit pada kisah pencarian kepuasan seksual semata, tentu ini pemikiran yang salah. "Moebius" adalah sebuah materi sederhana tentang suatu keluarga disfungsional yang dibalut dengan begitu kompleks lewat kasus kastrasi, pemerkosaan dan hubungan sedarah dengan tindakan kekerasan yang benar-benar gila.


Mengetahui fakta bahwa film ini tidak memiliki dialog, gue sempat berfikir "apakah filmnya akan membosankan?" dan pertanyaan itupun patah sejak awal filmnya dimulai. Kiduk mendeskripsikan filmnya lewat ekspresi dan emosi para karakter yang dituangkan lewat rintihan, teriakan, tangisan dan suara-suara lainnya tanpa mengeluarkan sepatah katapun, secara pribadi delivery-nya pun bisa diterima dengan baik lewat akting para pemain yang memukau khususnya untuk Eunwoo yang memerankan dua karakter inti yang berbeda, disatu sisi dia terlihat begitu lembut dan disisi yang lain dia benar-benar sangat hancur.
"Moebius" jelas bukan sebuah film yang bisa dengan mudah dinikmati oleh penontonnya, pemotongan alat kelamin, kenikmatan seksual yang didapatkan dari sebuah rasa sakit (gue gak mau banyak kasih spoiler), dan semua kegilaan tersebut terus terjadi bahkan ketika sang ibu kembali ke rumah, "Moebius" akan membuat penontonnya lebih mengerutkan dahi melihat adegan-adegan yang begitu disturbing. Ini yang gue singgung diatas, "Moebius" engga terasa membosankan, gue malah menunggu-nunggu apa lagi yang akan Kiduk sajikan untuk gue santap.


Menonton "Moebius" adalah pengalaman yang menyenangkan dan tidak akan pernah terlupakan, film pertama yang gue tonton dari sutradara kontroversional Korea Selatan ini sangat penuh dengan adegan-adegan yang sulit diterima oleh akal sehat, hingga tulisan ini dibuat pun akal sehat gue masih belum bisa menerima tiap kegilaan yang ditampilkan oleh Kiduk. Cukup sekali saja menonton "Moebius", gue gak akan pernah nonton film ini lagi.
Alih-alih disebut sebagai drama-horror, gue lebih menyebut "Moebius" sebagai sebuah drama yang dibalut dengan elemen horror yang sangat kuat, sebuah perjalanan kelam yang diceritakan dengan begitu kasar, menyakitkan dan tanpa ampun, menampilkan adegan-adegan kekerasan yang levelnya sudah kelewat batas hingga kepedihan yang kita lihat sejak awal film akan berubah menjadi sebuah "senyuman".

Rating : 4/5

Comments

  1. Tp yg bikin aku kaget !!! Ternyata pemeran si anak selama proses syuting masih berumur 15 thn 🤔

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Eden Lake (2008)

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj