Review The Chambermaid (La Camarista) (2019) — GRLAFF 2020

Sutradara : Lila Avilés

Penulis Skenario : Lila Avilés, Juan Márquez

Pemain : Gabriela Cartol, Teresa Sanchéz, Agustina Quinci

Genre : Drama

Negara : Meksiko

















***

This film screened at Grand Rapids Latin American Film Festival 2020

***

Sangat sulit memang mengikuti kisah tentang perjuangan kaum miskin tanpa adanya pendramatisiran adegan disana-sini. Layaknya ketika seseorang memiliki masalah dan meluapkan isi hatinya pada orang lain, tak akan ada air mata yang jatuh bila tak ada pancingan yang "serius". Dalam kasus ini, Kita akan mengikuti seorang wanita yang bekerja sebagai petugas kebersihan di salah satu hotel paling mewah di ibu kota Meksiko. Gabriela Cartol memerankan Eve, wanita itu.


Mungkin bila Eve merupakan sosok yang pemalu dan tak punya rasa percaya diri, ketika rekannya bertanya "Kerja dimana lo?" Ia spontan akan menjawab "Di sebuah hotel" tanpa menyebutkan profesi yang Ia jalani. Namun dalam "The Chambermaid" hal-hal seperti itu tak akan Kita temukan. Tanpa banyak subplot dan dialog, sutradara Lila Avilés menceritakan kisah seorang wanita kelas bawah yang berjuang untuk kelangsungan hidupnya dengan sangat ringan dan nyata. Dengan penuturannya yang terbilang lembut, tak butuh waktu lama agar penonton terpaku pada heroin filmnya. Gabriela telah mengambil hati pada menit-menit pertama, dan sekali lagi ; tak ada adegan yang didramatisir secara berlebih untuk menarik empati. Seperti subjek yang Lila tawarkan, Kita akan dibawa untuk melihat keseharian Eve bekerja sebagai tukang bersih-bersih, namun alih-alih menggiring penonton untuk berempati dalam kesedihan, Lila mengubah ide itu menjadi sebuah hal yang menyenangkan untuk ditonton.



Dalam menjalankan kesehariannya, Eve bertemu dengan customer yang menjengkelkan, bekerja bersama rekan yang selalu meminta bantuan yang merepotkan, dan menemukan orang-orang baru yang tak terduga. Lebih dari itu Kita juga akan mengikuti semangat Eve untuk mengubah dirinya menjadi sosok yang lebih baik lagi. Disela-sela kesibukannya bekerja, Eve juga mengikuti kelas karyawan di hotel tersebut, Eve bertemu dengan salah satu petugas bersih-bersih lainnya yang kemudian menjadi teman dekatnya. Semua kesibukan dan impian Eve itu juga telah membatasi dirinya dengan dunia luar, termasuk bertemu dengan anaknya yang diasuh oleh orang lain.


Lewat pendekatan yang begitu personal dan pembentukan karakter natural, "The Chambermaid" telah membawa penonton kedalam kehidupan pekerja kelas bawah yang keras dijalur yang sesungguhnya. Konflik yang nantinya dihadapi oleh Eve adalah seputar bagaimana Ia menghadapi pekerjaannya, hal itu pula yang menunjukan bagaimana kesederhanaan dan kelembutan sang karakter utama meski ketika menghadapi hal terpait sekalipun. Menonton film ini layaknya melihat sebuah film komedi absurd yang tak perlu membawa hati dan pikiran ; tonton saja dan nikmati tanpa ada beban. Lila berhasil membuat film yang begitu ringan untuk diikuti dengan rasa kuat yang membekas. Bahkan bila film ini berjalan lebih dari tiga jam, rasanya Saya tak akan kelelahan menontonnya, bukti betapa baik penyutradaraan yang Ia lakukan. 



Pada akhirnya, sama dengan film bertema slice of life lainnya, kehancuran pun akan menyambangi karakter utamanya, namun kepiawan Lila dalam mengatur emosi patut diberi pujian. Melihat Eve hancur merupakan sebuah kesedihan, tapi karakterisasi yang Gabriela bawakan membuat perasaan penonton bukan hanya dilahap rasa sedih dan depresi yang mendalam saja namun dalam waktu yang bersamaan membuat semua emosi tadi menjadi tak begitu berarti sepenuhnya. Dan ketika karakter utamanya diperlihatkan pergi keluar dari hotel untuk pertama kali selaras mengikuti pergerakan kamera di akhir filmnya, Kita sadar bahwa "The Chambermaid" telah menjebak Kita dalam ilusi yang dibuat oleh sutradaranya. Film ini bisa disebut sebagai tamparan keras bagi orang-orang yang tak mampu melangkah keluar dari zona nyamannya, bahwa diluar sana pasti ada satu tempat yang pantas untuk setiap orang, termasuk Eve.


"The Chambermaid" atau "La Camarista" merupakan perwakilan Meksiko untuk Best International Film Oscar 2020.




Comments

Popular posts from this blog

Review The Tag-Along : Devil Fish (Hong Yi Xiao Nu Hai Wai Zhuan : Ren Mian Yu) (2018) : Legenda Ikan Iblis Di Taiwan

Review The Grudge (2020) : Kutukan Dendam Membara Yang Seharusnya Berakhir

7 Film Horror Indonesia Terburuk Tahun 2018

Review Eden Lake (2008)

Review Arwah Tumbal Nyai "Part Arwah" (2018) : Raffi Ahmad dan Rumah Produksinya, Generasi Baru KK Dheeraj